Ulasan Kotak dan Sejarah Eduard 1/48 Albatros D.III Profipack Edition (8114) In-Box Review and History

Ulasan Kotak dan Sejarah Eduard 1/48 Albatros D.III Profipack Edition (8114) In-Box Review and History

Sejak lama saya terpesona oleh dunia penerbangan Perang Dunia Pertama. Dalam kurun waktu hanya empat tahun, pesawat militer berevolusi dari konstruksi rapuh berbahan kayu dan kain yang nyaris tidak bisa terbang, menjadi pesawat tempur, pembom, dan pengintai yang mumpuni. Tidak pernah sebelumnya perkembangan penerbangan berlangsung secepat dan sedramatis seperti pada tahun 1914–1918.

Pada era 1960–1970-an, saat saya mulai menekuni hobi merakit kit model sebagai remaja, saya sempat membangun beberapa kit Airfix bertema Perang Dunia I. Saat itu saya kesulitan memasang sayap atas agar lurus karena hanya ditopang strut tipis. Kini, setelah kembali ke hobi ini, saya sudah lebih percaya diri merakit sayap ganda (biplane) dengan lurus. Namun ada satu hal yang masih membuat saya ragu: rigging — yaitu kawat penopang yang rumit pada pesawat awal. Sebagian besar pesawat era itu memiliki jejaring kawat yang kompleks, dan saya khawatir penglihatan serta kesabaran saya tidak cukup untuk menangani hal ini di skala 1/72.

Perkenalan Kit

Itulah mengapa saya memilih kit 1/48 Eduard Albatros D.III, yang pertama kali dirilis pada 1998 dan kini hadir kembali dalam versi Profipack (rilis 2024). Saya pernah membangun kit Eduard 1/72 F6F Hellcat dan kualitas fit, presisi lokasi, serta detail cetakannya luar biasa. Banyak model Eduard lainnya juga terkenal berkualitas tinggi, termasuk seri Perang Dunia I mereka. Selain itu, saya merasa rigging akan lebih mudah ditangani di skala 1/48 dibandingkan 1/72.

Kit ini saya temukan dengan harga yang cukup terjangkau (£15). Albatros D.III juga tidak memiliki rigging sebanyak pesawat Perang Dunia I lainnya, sehingga saya memutuskan mencobanya. Ini adalah kit pesawat skala 1/48 pertama saya sekaligus biplane dengan kawat penopang pertama yang akan saya rakit.

Sejarah Singkat Albatros D.III

Albatros Flugzeugwerke didirikan pada 1909 dan mulai memasok pesawat pengintai dua kursi tak bersenjata B.I kepada Angkatan Udara Kekaisaran Jerman pada awal Perang Dunia I. Pada 1915 mereka memperkenalkan C.1, biplane dua kursi bersenjata. Tahun 1916, mereka mulai merancang seri pesawat tempur “D” yang kemudian membuat nama mereka terkenal.

  • Albatros D.I (1916)
    Memiliki badan pesawat kayu lapis semi-monocoque yang kuat dan aerodinamis, mesin bertenaga, serta dua senapan mesin depan. Namun, sayap atas dan bawah yang sama panjang membuatnya kurang lincah. Pendingin (“ear radiator”) di sisi badan juga menghambat aliran udara dan rentan kehilangan cairan pendingin jika terkena tembakan.

  • Albatros D.II
    Mengubah posisi sayap atas agar pandangan pilot lebih baik.

  • Albatros D.III (1917)
    Mengadopsi desain sesquiplane (sayap bawah lebih kecil), strut berbentuk “V”, serta radiator tunggal di tengah sayap atas (kemudian dipindah ke posisi sedikit ke kanan pada varian berikutnya). Hasil uji coba menunjukkan performa yang luar biasa — sama cepat dan bersenjata seperti pendahulunya, tapi jauh lebih lincah.

Produksi awal berjumlah 400 unit, dan mulai dikerahkan di front pada Januari 1917. Pada April 1917, kehadiran D.III membuat Royal Flying Corps kehilangan lebih dari 250 pesawat, sedangkan Jerman hanya kehilangan sedikit lebih dari 60. Periode ini dikenal sebagai Bloody April. Meski kemudian muncul Albatros D.V, D.III tetap digunakan hingga akhir perang.

Isi Kotak

  • 2 sprue plastik abu-abu

  • Satu lembar photo-etched (PE) berwarna

  • Masking untuk roda

  • Decal untuk 6 skema pesawat

  • Buku panduan berwarna penuh

Detail Penting:

  • Sayap atas dicetak sebagai satu bagian, dengan detail rib yang cukup baik untuk ukuran model Perang Dunia I.

  • Senapan mesin plastik cukup rapi, tapi versi Profipack menyarankan mengganti laras dengan bagian PE (perlu dibentuk sendiri).

  • Alternatif bagian disediakan: dua tipe pijakan pilot, dua versi sayap atas (radiator tengah dan radiator kanan), serta dua bentuk sirip & kemudi (produksi Johannisthal vs Schneidemühl).

  • Bagian kecil umumnya bersih, hanya sedikit flash.

  • Lembaran PE mencakup detail kokpit, mesin, senjata, panel instrumen, dan harness kursi — sebagian sudah berwarna. Beberapa komponen kecil memiliki cadangan ekstra, mengantisipasi hilang di “carpet monster”.

Skema & Decal

Panduan menampilkan skema berwarna lengkap dan ringkasan sejarah operasi tiap pesawat. Pilihan termasuk pesawat yang diterbangkan Manfred dan Lothar von Richthofen, Hermann Goering, dan Rudolf Berthold. Lima dari enam skema adalah versi awal (radiator tengah dan kemudi lurus).

Rigging

Panduan mencantumkan diagram rigging sederhana. Lubang kecil sudah disediakan untuk kawat kendali aileron, namun titik pemasangan kawat lainnya perlu ditentukan sendiri. Tidak ada turnbuckle di lembaran PE.

Kesimpulan

Kualitas plastik dan PE dalam kit ini sangat baik. Skema warna pesawat tempur Jerman era Perang Dunia I sangat beragam dan menarik, sehingga enam opsi yang disediakan menjadi nilai tambah.

Kit ini bukan untuk pemula karena banyak bagian PE yang sangat kecil, ditambah tantangan rigging. Saya sendiri menyiapkan kawat elastis Infini Model 0.082mm untuk memudahkan tahap ini.

Pilihan alternatif untuk Albatros D.III 1/48 sangat terbatas — kit Revell (2020) hanyalah rebox Eduard tanpa ekstra Profipack, kit SMER lawas kurang akurat, dan Roden tidak memproduksi D.III di 1/48. Bahkan kit Eduard ini sendiri mulai sulit dicari. Jika ingin membangun Albatros D.III di skala 1/48, versi Profipack ini adalah salah satu pilihan terbaik yang ada saat ini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *