Ulasan Perakitan Eduard 1/48 Albatros D.III Profipack Edition (8114)

Ulasan Perakitan Eduard 1/48 Albatros D.III Profipack Edition (8114)

Saya memutuskan untuk segera mengerjakan bagian Photo-Etched (PE) terkecil, yaitu senapan mesin dan sakelar di panel instrumen. Sakelar-sakelar ini sangat kecil dan sulit ditangani, tapi akhirnya berhasil saya pasang.

Saya kemudian menyelesaikan satu senapan mesin. Di bawah, Anda bisa melihat perbandingan antara versi plastik bawaan kit dan versi yang menggunakan PE. Setelah memulai ini, saya harus berkomitmen penuh — laras plastik harus dipotong, lalu breech dan moncong disatukan dengan bagian PE.

Selanjutnya saya mulai mengerjakan kokpit. Bagian ini penuh detail dan memberi kesempatan untuk berlatih teknik pengecatan kayu. Saya berencana menyelesaikan model ini sebagai replika pesawat yang diterbangkan oleh Manfred dan Lothar von Richthofen, dengan fuselage dari kayu lapis tanpa cat.

Mesin dan dudukan kayunya saya rakit dan cat. Namun, ada bagian yang hilang: casing paduan logam di bagian depan atas mesin (kemungkinan housing pompa air) dan pipa pendingin yang menghubungkannya ke radiator di sayap atas. Saya membuat housing pompa air dari plastik bekas.

Setelah kokpit selesai dan mesin terpasang, saya menyatukan kedua bagian fuselage. Ini tidak mudah karena tidak ada pasak atau lubang pemandu, hanya bulkhead depan dan belakang kokpit yang membantu penyelarasan. Akibatnya, muncul sambungan yang cukup terlihat di bagian atas dan bawah, sehingga perlu pengamplasan dan filler.

Kemudian saya pasang sirip vertikal dan kemudi, lalu mulai mengecat fuselage. Bagian cowling dan area di belakang spinner dicat abu-abu muda (Vallejo Sky Grey tipis), lalu saya mask dan cat bagian lain dengan Vallejo Dark Sand.

Setelah itu, saya buat efek serat dan perubahan warna agar menyerupai kayu lapis tanpa cat, dengan mengecat tiap panel secara terpisah. Kemudi dicat cokelat sangat muda (kain linen tanpa cat pada pesawat asli) dan saya tambahkan pita merah pada fuselage.

Decal dipasang setelah itu, diikuti senapan mesin dan knalpot, lalu disemprot vernis Ultra Matte. Decal padat, tercetak rapi, dan mudah diaplikasikan, meski agak mengilap.

Sayap bawah kemudian dipasang, meskipun pasnya kurang baik. Pin sayap terlalu dalam untuk lubang fuselage, sehingga perlu dibor. Penyelarasan sayap juga sulit karena tidak ada lokasi positif yang memastikan dihedral tepat.

Pemasangan strut lebih menantang lagi. Peg di ujung strut terlalu besar untuk lubang sayap, sehingga harus dibor, dan orientasinya tidak jelas. Salah sedikit saja, sayap atas tidak akan sejajar. Awalnya dihedral sayap bawah saya kurang, membuat strut antar sayap tidak mencapai sayap atas, sehingga saya harus melepas dan memasangnya kembali.

Setelah posisi strut cukup tepat, saya pasang kawat penopang utama menggunakan benang elastis hitam Infini Model 0,082 mm. Prosesnya rumit karena benang sangat tipis, mudah menempel karena listrik statis, dan sulit dikendalikan.

Setelah itu, sayap atas dipasang permanen, diikuti pemasangan kawat kendali aileron, roda pendarat, dan tail skid. Struktur roda pendarat rapuh dan pasnya kurang baik, sehingga butuh beberapa kali penyesuaian.

Tahap terakhir adalah memasang pipa radiator (kawat), kawat kendali elevator (sprue yang diregangkan), kontrol penutup radiator di sayap atas (PE), serta baling-baling dan spinner. Baling-baling saya cat tangan agar tampak berlapis kayu.

Evaluasi Kit

Kit ini tergolong layak, tetapi bukan yang terbaik. Masalah utama adalah minimnya panduan posisi dan pas yang presisi.

  • Tidak ada pasak/ lubang pemandu untuk menyatukan fuselage.

  • Posisi sayap bawah dan strut tidak jelas, sehingga menyulitkan penyelarasan sayap atas.

  • Undercarriage rapuh dan sulit diposisikan lurus.

Bagian PE menambah detail, meski saya pribadi kurang menyukainya. Proses pemasangan strut, sayap atas, dan kawat penopang memakan waktu lebih lama dari perkiraan.

Namun, bentuk sayap, fuselage, dan ekor akurat, kokpit dan mesin detail, serta pilihan decal dan skema warna menarik. Jika mau meluangkan waktu dan tenaga, hasil akhirnya cukup memuaskan untuk skala 1/48. Saya pribadi tidak ingin mencoba versi 1/72 karena tingkat kesulitannya akan jauh lebih tinggi.

Kesimpulan: kit ini menantang, tapi bisa menghasilkan model Albatros D.III yang layak dipajang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *